Perbedaan Virus Dan Bakteri Sesuai Penjelasan Peneliti


Just Relax - Infeksi virus dan bakteri seringkali menimbulkan gejala yang mirip. Tetapi, sebenarnya kedua jenis infeksi ini cukup berbeda. Berikut perbedaan virus dan bakteri yang perlu kamu ketahui.


Meski antara virus dan bakteri keduanya terbilang kecil dan tak terlihat, tetapi efek yang ditimbulkan tidak main-main, lho.

Contohnya, pandemic virus corona yang sedang terjadi di berbagai belahan dunia ini.

Virus corona atau disebut juga Covid-19 ini sudah menewaskan lebih dari ratusan ribu orang yang ada di dunia.

Nah, menyoal virus dan bakteri, lantas di mana letak perbedaan dari keduanya?

Berikut ini penjelasan dari para peneliti terkait perbedaan virus dan bakteri.

7 Perbedaan Virus dan Bakteri Secara Ilmiah

1. Penyakit yang Ditimbulkan Berbeda

Perbedaan pertama antara virus dan bakteri terlihat dari penyakit yang menjadi penyebabnya.

Melansir dari laman medis Medlineplus.gov, ia mengelompokkan bahwa virus adalah pembajak alias biang kelasi berbagai penyakit mematikan di dunia.

Virus bertugas untuk merusak sel-sel hidup yang sehat.

Contoh penyakit yang disebabkan oleh virus yaitu, virus corona, HIV, Ebola, flu burung, rabies, jenis penyakit kanker, herpes, cacar dan sebagainya.

Berbeda dengan bakteri, di mana kemampuan mutasinya tidak selihai virus.

Memang ada beberapa penyakit akibat bakteri yang fatal, namun dengan penanganan medis yang tepat, biasanya penyakit akibat bakteri dapat disembuhkan dengan baik.



Beberapa penyakit bakteri di antaranya adalah tuberkolosis, meningitis, sepsis, leptospirosis, dan lain sebagainya.

2. Perbedaan Virus dan Bakteri Dilihat dari Ukuran

Cara mudah untuk membedakan virus dan bakteri adalah meliat dari hakikatnya atau ukuran.

Virus merupakan mikroba dengan ukuran sangat kecil sedangkan bakteri, punya ukuran yang lebih besar daripada virus.

Cara hidup dan berkembang biak virus dengan cara menempel pada sel inangnya sehingga bisa menyerang sel-sel tubuh inang secara cepat.

Menurut peneliti dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, virus itu antara hidup dan mati, sedangkan bakteri adalah makhluk hidup.

Begitulah ilmuwan menyebutnya.

Bagaimana dengan cara hidup bakteri?

Bakteri biasanya bereproduksi dengan cara membelah diri di berbagai macam lingkungan, dan tidak harus menginvasi sel hidup yang sehat.

Selain itu, bakteri merupakan mikroorganisme yang tidak memiliki membran inti sel.

Pada dasarnya terbagi dalam dua kelas, yakni bakteri penyebab penyakit, dan bakteri yang memberikan manfaat.

Struktur bakteri sangat sederhana di karenakan ia tidak memiliki inti sel, kerangka sel, dan organel lainnya layaknya makhluk hidup lainnya.

Kamu dapat melihat bentuk dari bakteri dengan mikroskop cahaya.

Lain ceritanya dengan virus.

Untuk melihat virus perlu membutuhkan mikroskop yang lebih canggih, seperti mikroskop elektron.

3. Perbedaan Virus dan Bakteri dari Sifatnya

Selain ukuran, ada pula faktor perbedaan dari virus dan bakteri dilihat dari sifatnya.

Bakteri bersifat uniseluler secara biologis pun punya dinding sel ribosom serta bereproduksi sendiri.

Sedangkan virus, tidak memiliki sel.

Ia hanya akan bisa hidup bila menempel pada inangnya untuk berkembang biak.

Secara tidak langsung, virus pun bersifat parasite karena tidak bisa bereplika sendiri.



Begitu pula hanya dengan virus corona yang menyebar lewat manusia ke manusia.

Jika manusia yang tertular virus corona tersebut sudah meninggal maka, jenazah tersebut tidak bisa menularkan kepada manusia yang hidup.

Jadi, sayang sekali dengan adanya kasus penolakan jenazah korban corona di sejumlah daerah.

4. Status Hidup Virus dan Bakteri

Perbedaan selanjutnya datang dari status hidup yang melekat pada keduanya.

Untuk bakteri, status hidupnya sendiri jelas bagian dari makhluk hidup yang tidak perlu ‘dirumahkan’ guna berkembang biak.

Berbeda dengan status hidup virus yang masih sulit dijawab oleh sejumlah peneliti.

Pasalnya, organisme virus itu sendiri layaknya hidup seperti zombo.

Tidak hanya itu, organisme ini memiliki asam nukleat baik DNA atau RNA yang ada di makhluk hidup.

Namun, virus tidak bisa bereproduksi tanpa adanya sel hidup sehat yang dijadikan inang oleh organisme ini.

Alasan inilah yang menyebabkannya tidak bisa dimasukkan sebagai makhluk hidup.

5. Obat yang Berbeda

Bagaimana dengan obat untuk menghilangkan virus dan bakteri?

Melansir dari halodoc, Untuk mengatasi infeksi virus, dokter akan memberikan obat antivirus.

Namun, beberapa penyakit akibat infeksi virus bisa sembuh dengan sendirinya.

Menurut para pakar, meningkatkan daya tahan tubuh menjadi kunci utama untuk melawan virus.

perbedaan virus dan bakteri

Sedangkan mengobati infeksi bakteri lain lagi.

Dokter akan memberikan antibiotik untuk mengatasi penyakit akibat infeksi bakteri.

Alasannya, antibiotik bisa menghambat proses perkembangan dan metabolisme bakteri di dalam tubuh kita.

Hal yang perlu dicatat, antibiotik dan selamanya efektif membunuh bakteri.

Lantaran mereka memiliki kemampuan beradaptasi yang amat cepat.

Ada pula yang harus diperhatikan.

Infeksi virus tak bisa diobati dengan antibiotik, sebab obat jenis ini tidak bisa membunuh virus dalam tubuh.

6. Manfaat dari Virus dan Bakteri

Perbedaan dari virus dan bakteri selanjutnya yaitu, sisi manfaat dari kedua organisme ini.

Beberapa contoh nyata dari pemanfaatan bakteri yaitu, manusia terbantu oleh bakteri dalam mengolah makanan seperti, keju, acar, cuka, kecap, dan masih banyak lagi.

Di sektor pengolahan limbah hingga medis dan sains, bakteri memiliki peranan yang bermanfaat di ketiga sektor tersebut.

Berbanding terbalik dengan bakteri, manfaat yang datang dari virus justru guna menciptakan antivirus.

Antivirus yang diciptakan ini nantinya yang digunakan untuk melawan virus itu sendiri.

Sehingga, bisa dibilang, temuan vaksin atau antivirus justru bermanfaat hanya untuk mencegah penyakit yang ditimbulkan dari penyebaran organisme tersebut.

7. Cara Pencegahan Infeksi Virus dan Bakteri

Ada satu hal yang bisa menyamakan antara virus dan bakteri.

Yaitu, cara pencegahan infeksi dari virus dan bakteri itu sendiri.

Melansir dari alodokter, beberapa pola hidup sehat berikut dapat dilakukan untuk mencegah baik infeksi virus maupun bakteri antara lain:

Rajin Mencuci Tangan
Menjaga kebersihan makanan
Melakukan vaksinasi
Hindari perilaku berisiko